Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Sukses Siswati, dari Kasir Toko Plastik Jadi Desainer Terkenal di Purbalingga

Kisah Sukses Siswati, dari Kasir Toko Plastik Jadi Desainer Terkenal di Purbalingga

Siswati, gadis lajang dari dusun Gembrungan, Desa Selakamba Kecamatan Kilogondang membawa harum nama Purbalingga di dunia desainer di tingkat nasional. Berbagai prestasi pernah ditorehkannya dari tahun 2019 - sampai tahun 2021. Ia pernah menjuarai lomba desain batik dengan motif wayang suket dalam festival lenggak-lenggok tahun 2019.

Berbagai kegiatan kompetisi desainer baik kegiatan di Jakarta, Solo dan Semarang kerap diikutinya. Namun bukan semata hadiah yang dicarinya, melainkan pengalaman, ilmu dan pergaulan sesama desainer di seluruh Indonesia lebih berharga. Pada dua kali kegiatan di Semarang, ia berhadil mendapatkan juara 1 dan juara 3.

"Minggu depan saya akan mengikuti pelatihan desainer lanjutan, karena masuk 20 besar di Solo yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya saat ditemui di workshopnya, Selasa (16/8/2022)

Siswati menekuni dunia desainer setelah mengikuti pelatihan menjahit yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Purbalingga tahun 2019 dengan waktu 1 bulan pelatihan. Kemudian ia belajar di Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK) Kalikajar selama 1 bulan.

" Ternyata dunia desainer sangat menarik, kemudian ditahun yang sama saya ikut pelatihan fashion desainer di BLK Semarang selama 3 bulan. Untuk ikut pelatihan ini harus lolos seleksi yang diikuti oleh seluruh Indonesia. Pelatihan dibiayai oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI," ujarnya.

Walaupun sudah pernah menjuarai lomba desainer di tahun 2019, Siswati belum membuka orderan. Kegiatan desainer masih menjadi sambilan sembari bekerja sebagai kasir di Toko Kurni Plastik Purbalingga. Kemudian di tahun 2021. Siswati baru mulai memfokuskan membuka orderan dan resign dari tempat kerjanya.

Guna menjalankan usahanya, Siswati sekarang dibantu oleh 2 orang karyawannya yang semuanya laki-laki. Yang keduanya masih saudara dan kerabatnya. " Ternyata laki-laki mempunyai kesabaran dan keuletan dalam menjahit baju. Untuk desain, pola dan memotong kain saya lakukan sendiri," tambahnya.

Siswati membocorkan tarif desain rancangannya jika ada yang mau pesan. Ini tergantung dari kerumitannya yakni berkisar antara 350-1 juta rupiah. Jika tidak terlalu rumit, satu stel baju bisa dikerjakan 1 sampai 3 hari. Orderan yang dia terima selama ini masih di sekitaran wilayah Purbalingga.

" Dekranasda Lampung juga pernah bekerjasama dengan kami untuk membuat desain baju yang digunakan untuk kegiatan Fashion Show baru-baru ini," tambahnya.

Ia mengungkapkan, untuk mengikuti kontes desainer, biaya yang dibutuhkan untuk operasional dan akomodasi kurang lebih Rp 5 juta-an. Beruntung ia sering dibantu oleh BLK Semarang untuk mengikuti kegiatan kontes desainer.

Siswati bercita-cita bisa menjadi desainer nasional yang nantinya bisa membawa nama harum Purbalingga seperti Sean Seila hingga terbang ke Paris. " Saya mengambil genre lebih ke anak muda milenial, kalau dulu masih untuk wanita, sekarang sudah mencoba untuk yang laki-laki,"katanya

Sumber: Purwokerto.suara.com