Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Miris, SDN 2 Trusmi Wetan Cirebon Tak Dapat Siswa Baru Satu Pun

 Sekolah Dasar Negeri 2 Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tidak mendapatkan peserta didik baru di Tahun Ajaran 2022. Satu orang siswa yang sebelumnya sudah mendaftar, pindah ke sekolah lain karena tak ada teman.

Pihak sekolah menerima kenyataan tidak memiliki siswa siswi kelas satu di tahun ini.

Di saat sekolah lain sudah memulai kegiatan belajar, kondisi kelas satu SDN 2 Trusmi Wetan sepi. Ruang kelas satu yang seharusnya sudah memulai kegiatan belajar mengajar , tidak ada kegiatan sama sekali.

Ini terjadi bukan karena ada kegiatan di luar ruang kelas ataupun libur. Tapi justru, ruang kelas satu ini sepi karena tidak ada satupun siswa-siswi yang masuk kelas ini. Kusnadi, guru kelas IV SDN 2 Trusmi Wetan menyampaikan, pemilihan SD berdasarkan orangtuanya masing-masing.

Mereka bebas memilih sekolah untuk anak-anaknya dan tahun ini tidak ada siswa baru satu pun.  “Tahun ini, tidak ada. Tidak ada yang ke sini. Yang positif sudah masuk ke sekolah ini satu siswa.

Tapi karena tidak ada temannya, pindah ke SDN 3 Trusmi Wetan,” kata Kusnadi kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Orangtua siswa, sambung Kusnadi, beralasan, agar si anak memiliki teman belajar agar lebih semangat. Pihak sekolah menghargai keputusan orangtua siswa untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.

Kunadi menambahkan, kondisi sepi peminat ini sudah terjadi sejak tahun-tahun lalu. Tahun lalu, siswa kelas satu hanya ada 6 orang pelajar. Mereka kini duduk di kelas dua.

Siswa kelas IV yang diampu Kusnadi, berjumlah 16 siswa. Siswa kelas VI berjumlah 15 orang. Rata-rata tiap kelas memiliki jumlah siswa kurang dari hitungan ideal rombongan belajar yang berjumlah sekitar 20-30 siswa-siswi.

Ronianto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, membenarkan kondisi tersebut. Dinas pendidikan akan me-merger atau menggabung 215 sekolah.

Sekolah-sekolah yang digabung adalah sekolah yang memiliki siswa sedikit dan juga berdekatan dengan sekolah lain. “Tujuannya agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif. Selain itu, penggabungan akan membantu efektivitas belanja anggaran,” kata Ronianto kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (21/7/2022) Hingga kini, Dinas Pendidikan Cirebon terus mendata sekolah-sekolah yang memiliki jumlah siswa sedikit. Pendataan ini juga menjadi landasan Dinas Pendidikan Cirebon menggabungkan sekolah sekaligus laporan pada pemerintah pusat.


sumber : kompas